AISYAH. 46 KESEDIHAN KELUARGA HUTAMA

1501 Kata

"Nenek." Suara Gafi pelan, tapi mampu membuat Aldi, dan Aisyah sangat terkejut. "Tidak mungkin! Nenek sehat!" Seru Aisyah sebelum tangisnya pecah. Aldi mendekap tubuh Aisyah. "Tidak ada yang tidak mungkin, saat Allah berkehendak. Kalian ke rumah sekarang ya. Tolong kabari orang tuamu, Aldi." "Baik, Pi." "Assalamualaikum." "Wa'alaikum salam." Aldi meletakkan ponsel. Dipeluk Aisyah yang menangis. Dibiarkan Aisyah menangis untuk sesaat. Lalu dilepas pelukan. "Kamu harus kuat, Sayang. Kita ke rumah papi sekarang ya." Aisyah menjawab dengan anggukan kepala. Aldi mengusap air mata di pipi Aisyah. "Aku beritahu ayah, dan ibu dulu. Kamu di sini saja. Nanti biar aku yang menyiapkan barang-barang Caca yang harus dibawa?" Aisyah kembali mengangguk. Aldi mengusap kepala istrinya. "Tabah ya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN