Caca membuka matanya. "Ca." Panggilan lembut membuat Caca menolehkan kepala. Nenek dari bundanya yang berada di dekatnya, duduk di tepi tempat tidur tempatnya berbaring. "Nenek ...." Aaliyah menggenggam telapak tangan cucunya. Caca bangun dari berbaring "Nenek?" "Caca harus tabah." Aaliyah merapikan rambut Caca. Air mata Caca jatuh di pipi. Aaliyah mengusap lembut pipi cucunya. "Nenek tahu, ini tidak mudah, Ca. Harus kehilangan dua orang yang paling kita sayang dalam waktu bersamaan. Nenek pernah merasakan ini sebelumnya. Caca pasti pernah mendengar cerita ini bukan. Yang dibutuhkan almarhum, dan almarhumah adalah doa-doa kita, keikhlasan kita, bukan air mata, dan kesedihan kita. Caca pasti bisa kuat." Aaliyah menggenggam lembut jemari cucunya. Caca menangis tersedu. Aaliyah memel