Tetap saja, setelah mengobrol serius dengan ayahnya dari hati ke hati termasuk janji yang sudah diikrarkan, setelahnya, Sera tetap kembali menempel pada Sheya dan enggan digendong oleh siapa pun. Juna tetap bertahan di kamar istri dan anaknya itu, ikut duduk di samping ranjang sedang Sheya dan Anas berbaring sambil berpelukan, dengan Anas yang bertanya ini dan itu kepada ibunya. Lagi-lagi Juna hanya menjadi pengamat, walau sesekali putrinya akan melibatkan Juna dalam obrolan jika Anas memang membutuhkan pendapatnya. Sheya terlihat sabar menghadapinya, jika dipikir-pikir lagi, memang kapan wanita itu pernah marah apalagi sampai habis kesabaran dalam menghadapi Anas? Rasanya rasa sabar wanita itu tanpa batas untuk putrinya. Saat Anas membuat kekacauan di dapur saja, tidak ada teriaka

