Dharma Atmaja di tempatnya menatap nyalang pada berkas demi berkas yang sampai kepadanya malam ini.
Belum selesai masalah yang kemarin, kali ini masalah lain kembali datang, bukan hanya satu, namun bertubi-tubi.
“Bajingann! Bajingannn! Hancur semuanya! Hancur!!” Dia menggebrak-gebrak meja kerjanya dan meraung dengan amarah yang membabi buta.
Kekacauan yang kemarin saja menimbulkan kerugian besar, dia dan Brata bahkan tidak bisa menghindari panggilan dari kepolisian dan KPK, belum dengan saham mereka yang terjun bebas.
“Tuan, Pak Adipati mengundurkan diri dan baru diketahui hari ini jika beliau membocorkan dokumen internal ke KPK. Mungkin … kita benar-benar tidak selamat kali ini.”
“Bukan hanya itu, skandal hubungan gelap Tuan Brata dengan Bu Menteri yang membantu kita memenangkan
