Bab 57 | Terima Kasih yang Tak Terucap

1401 Kata

“Buatkan aku spaghetti.” Ucap Juna yang membuat Sheya langsung mendongak dan menatap pria itu dengan tatapan yang bingung. Kali ini, justru Juna yang terlihat tenang, sedang Sheya masih berusaha menenangkan dirinya dan mencerna maksud ucapan pria itu. “Mas mau makan malam dengan spaghetti?” Tanya Sheya mencoba memperjelas. “Iya, bisa kamu buatkan?” Tanya Juna dengan kedua alis yang bertaut, dan kini Sheya merasa gugup. Jantungnya tetap berdegup keras, apakah … apakah pria itu sedang mencoba membantunya keluar dari situasi sulit karena dia tidak bisa makan masakan orang lain? Kenapa Sheya merasa Juna terlalu peka untuk ukuran pria yang seharusnya bersikap tidak peduli padanya? “Juna! Sheya juga lelah seharian ini! Makan saja yang ada! Jangan lebih membuatnya kesulitan!” Justru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN