Melihat sudah sangat lama Anas berada dalam pangkuan Sheya, bahkan sejak anak itu bangun dari tidur siangnya pun sudah terus menempel pada Sheya karena mimpi buruknya, pada akhirnya Juna memilih mengambil inisiatif karena merasa kasihan pada Sheya. “Sayang, sini gantian Ayah yang pangku, ya? Kasihan loh, Ibu, sejak tadi pangku Anas terus. Pasti Ibu pegal.” Ucap Juna yang membuat anak itu langsung mendongak ke arah ibunya yang hanya tersenyum sambil membelai pipinya. “Ibu pegal ya, pangku Sera terus?” Tanya Sera dengan wajah sedih dan rasa bersalahnya. “Tidak, Kak. Tidak apa-apa, Ibu senang jika Kak Sera sedang ingin manja sama Ibu.” Ucap Sheya dengan nada tenangnya, membelai lagi pipi putrinya itu lalu mengecupnya. Kinnas yang melihat itu langsung memeluk lengan Shinta yang duduk di

