"Kenapa bisa sampai kabur? Siapa yang membukakan pintu untuk dia?" bentak Dion pada semua pegawai yang berdiri di hadapannya.
Semua orang hanya diam tertunduk. Tidak ada yang berani menjawab. Karena memang merasa semua salah mereka.
"Maafkan kelalaian kami Tuan," ucap Bibi.
Wanita itu benar-benar merasa bersalah, karena dialah yang diberi perintah untuk menjaga Nyonya mudanya.
"Tadi, saya disuruh Nyonya beli pembalut, katanya, pembalutnya habis dan dia sedang datang bulan. Bibi keluar, jadi tidak tahu kalau Nyonya bisa kabur," sesal Bibi.
Lelaki itu pun pergi meninggalkan para pegawainya. Dia menuju ke ruangan cctv. Tidak mungkin Ziva bisa keluar sendiri jika tidak ada yang membukakan pintu untuknya.
Setelah melihat rekaman cctv rumahnya, lelaki itu mengepalkan tangannya. "Dasar bodo
