"Papaaa," teriak Ziva. Wanita itu pun segera berlari memeluk sang ayah. Dia guncangkan tubuh lelaki yang sudah pucat pasi itu. Namun sayang, sang ayah hanya diam. "Pa, bangun Pa! Jangan tinggalkan Ziva. Cuma Papa yang sayang sama Ziva. Kenapa Papa tega meninggalkan Ziva Pa," isak tangis Ziva di hadapan jenazah sang ayah. Sesak tiba-tiba menghuncam d**a Ziva, hingga wanita itu pun terkulai lemas tak berdaya. Untung saja Bibi sigap memegangi tubuhnya. Wanita paruh baya itu mengusap punggung anak majikannya. "Yang sabar ya Non, semua yang terjadi sudah kehendak Yang Maha Kuasa. Non harus kuat, cuma Non satu-satunya anak Tuan yang bisa mendoakan Tuan. Mari Non, kita urus Tuan dulu," bisik Bibi di telinga Ziva. Wanita cantik itu pun tersadar saat Bibi mengoleskan minyak di hidungnya. Wanit