Mr. Aberto melihat Jolly yang terus melihat jam. Wanita itu sedang menunggu Marko dan Hana pulang ke rumah. Dari tadi Jolly terus mondar mandir seperti setrika yang memang menyetrika baju yang kusut. Bedanya hati Jolly yang kusut sekarang. Wanita itu meremas tangannya dan matanya menatap ke depan dan menggeleng pelan. “Jolly, apa yang kau lakukan? Lebih baik kau duduk sekarang. Dibandingg kau mondar mandir. Marko dan Hana bisa saja tidak pulang ke rumah, bisa saja mereka pulang ke mansion mereka atau mengginap di tempat lain.” Ucap Mr. Aberto, langsung membuat Jolly menatap pada lelaki berumur itu. “Nggak! Aku mau Marko pulang ke rumah ini. Kau tidak mau untuk menghasut Marko untuk tidak percaya pada wanita itu? Aku tidak yakin kalau wanita benar tulus pada Marko. Dia pasti merencana