“Kau siapa?” Teresa menatap pada lelaki tua yang sudah bau tanah di depan rumahnya, memandangnya dengan tatapan sinis dan tidak suka dari lelaki tersebut. Teresa mengerutkan kening, ia tidak mengenal lelaki ini. kenapa dia datang menemui Teresa sekarang. Teresa merasa was-was. Karena hanya dirinya di rumah. Semuanya sedang keluar. Tadi suaminya mengajak Teresa untuk keluar, namun Teresa menolak. Dan mengatakan kalau dia mau di rumah saja. Tidak mau pergi dengan suaminya itu. Sekarang dia menyesali apa yang dilakukan oleh dirinya. Seharusnya Teresa ikut saja dengan suaminya. Tidak perlu tinggal di rumah sendirian. “Teresa Locanno, ibunya Hanalia Locanno? Apakah benar?” tanya lelaki itu pada Teresa, yang diangguki oleh Teresa. “Ya, memang benar. Kau siapa?” tanyanya balik pada lelaki

