Hana pertama kalinya keluar sendirian tanpa Marko. Bukan berarti tanpa ada yang mengawasi dirinya. Yang terpenting tanpa Marko. Lelaki itu sepertinya sudah mulai percaya padanya, kalau untuk pergi sendirian dengan pengawal. “Nona mau kemana?” Hana melirik sinis pada pengawal yang bertanya pada dirinya. Ia tidak mau sebenarnya diikuti oleh lelaki berbadan besar ini. Tapi apa boleh buat. Dia harus mematuhi apa yang dikatakan oleh Marko padanya. Kalau mau keluar dari dalam rumah. Harus patuh dan jangan membantah apa yang dikatakan olehnya. “Aku hanya mau jalan-jalan.” Jawabnya malas. Ia mau menendang lelaki di depannya ini memasang wajah datar padanya, dan tidak beranjak dari depannya. “Anda tidak bisa jalan-jalan terlalu jauh Nona. Boss hanya mengizinkan anda untuk jalan-jalan dekat-d

