Hana menatap dua orang yang masih berada di mansion nya. Ahh, lebih tepat di mansion Marko. Dua orang ini masih saja menjadi benalu di sini dan tidak pergi-pergi dari mansion. Atau Hana membujuk Marko untuk mengalihkan nama mansion ini ke atas namanya? Itu terdengar sangat baik sekali di dengar dan akan membuat kedua orang itu kaget, karena dirinya menjadi pemilik mansion ini. Apalagi si tua bangka yang sudah bau tanah itu. Biasanya Hana cukup menghormati orang tua. Namun kali ini, dirinya tidak mau menghormati orang tua yang suka sekali menghina dirinya dan menatapnya dengan tatapan kalau dirinya adalah makhluk paling hina di dunia ini. “Kalian masih di sini? Tidak berniat untuk pulang?” pengusiran halus dari Hana dan memakan buah yang ada di depannya. Mengabaikan tatapan tidak suka d

