"Dion?" Di tengah perjalanan, sayup-sayup suara Lulu terdengar. Pria itu menurunkan laju motor, berharap Lulu bisa nyaman bicara dan mendengarkan apa yang dia ucapkan. Karena sering sekali, seseorang sedikit terganggu pendengarannya jika mengobrol di atas motor. Apalagi jika pakai helm. "Ya, Ay? Kenapa?" Beberapa kali Lulu menelan saliva, tapi kemudian memberanikan diri untuk bertanya. "Boleh aku minta jawaban yang tadi?" tanya Lulu kecil. Jujur, dia sangat penasaran, tapi dia juga tidak ingin membuat Dion tidak nyaman. "Jawaban mana, Ay?" tanya Dion seraya melirik kaca spion, penasaran dengan raut wajah Lulu. "Soal tipeku." "Oh!" Dion tiba-tiba membelokkan motornya ke jalan yang cukup sejuk dan sepi kemudian berhenti di sana. "Ada apa, Ay? Apa itu mengganggumu?" Membalikkan badan

