57. Pembawa Berkah

1722 Kata

Di kampus Cilia begitu bersemangat mengikuti uas kali ini. Bukan hanya agar dia segera lulus, tapi juga agar dia segera bebas. Ya! Bagi Cilia yang lambat dalam berfikir, belajar adalah suatu beban baginya. Tapi syukurlah dia masih memiliki keinginan untuk lulus. Tapi seketika, sesuatu membuat Chilia diam, ia kembali kepikiran perihal bayinya. Akankah Lucas tetap mencintainya seperti dulu? Atau malah membencinya karena telah menjadi penyebab kematian bayinya? Ah, entahlah. Cilia menekkukkan wajahnya, berharap Lucas masih tetap mencintainya. Tak lama suara Lulu mengejutkannya. "Chacilia Anatasya!" ucapnya seraya menepuk pundak Cilia. "Sialan, lo. Ngagetin aja!" "Lagian, lo, bengong aja. Ngga bisa ngisi ya. lo." "Sembarangan! Kata siapa gue ngga bisa ngisi. Gue udah selesai mala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN