[20] Pasutri Gaje

1166 Kata

Gue mendengkus berkali-kali sambil menatap jam yang ada di pergelangan kiri. Notif chat sedari tadi nggak berhenti-hentinya berbunyi sampai gue bosan mendengarnya. Rencananya sore ini kami satu kelas mau pesta kecil-kecilan di rumah Arsen. Tapi, sampe waktu maghrib lewat, Pak Andrew nggak mau nganterin gue. Padahal gue sudah dandan rapi, semprot parfum sana-sini, kurang apa lagi? Sedangkan makhluk besar ini tengah berbaring di sofa sambil memainkan ponselnya. “Mas, anterin saya ke rumah Arsen! Temen-temen saya sudah pada ngumpul.” Tidak didengerin. “Mas?” Tidak dijawab. “MAS?!” Dari panggilan yang lembut, sampai teriak-teriak tapi tetep nggak digubris Pak Andrew. Nih bayi tua maunya apa, sih? Gue gemes banget, gemes pengen dorong dia ke sungai! “Kuping Mas Andrew dibawa sama Bu Lia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN