“Jadi, Pinny ini, statusnya suami, apa kembaran?” Embun bertanya dengan sangat hati-hati sambil membawa nampan berisi teh hangat yang baru saja ia buatkan secara khusus. Ia menyuguhkannya untuk kebersamaan di sofa ruang keluarga. Di sana, Bunny dan Pinny menjadi tamu spesial mereka. Tamu pertama di apartemen Lintang, yang juga sukses membuat Lintang bisa mengontrol bersinnya. Yang lebih membuatnya bersyukur lagi, keduanya merupakan tetangga sebelah apartemen Lintang. Embun berniat menitipkan Lintang pada keduanya karena hari ini juga, sesuai peraturan, Embun diwajibkan pulang.
Duduk bersebelahan, Bunny dan Pinny yang kompak menoleh pun saling bertatapan. Bagi semuanya, kedua orang tua yang sama-sama nyentrik itu sangat menggemaskan dan lebih dari lucu.
“Pipi, ... kamu kembaranku apa suam
