Kedatangan Lintang ke kediaman kakek Tama yang dijemput langsung oleh Sultan, membuat kakek Tama begitu bersemangat menghampiri kekasih sang cucu. “Kamu potong rambut, Lin?” ucap kakek Tama yang membiarkan tangan kanannya disalami kemudian dicium oleh Lintang dengan sangat takzim. “Iya, Kek. Tiga hari lalu bareng Mas Sultan.” Lintang mengulas senyum dan tampak ceria menatap kakek Tama yang sampai sekaligus masih mengelus kepalanya. Kakek Tama mengangguk-angguk. “Makin cantik.” Pujian dari kakek Tama membuat Lintang kikuk. Ia tersenyum geli sambil melirik Sultan penuh arti. Karena biar bagaimanapun, sebelumnya kakek Tama tak sampai seperhatian sekarang. Tak hanya pujian barusan, tetapi juga elusan tangan pria tua itu yang masih bertahan di kepalanya. Nih aki-aki kenapa? Mencurigakan, e