Zulkifli Mahmud, pria empat puluh tujuh tahun itu baru saja menyelesaikan sholat subuh, saat pintu kamarnya di ketuk pelan. Dibuka pintu kamar, sesosok tubuh mungil seorang gadis menyambutnya. Senyum manis tersungging di bibir si gadis. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya ingin mengambil pakaian kotor," ujar si pengetuk pintu. Zul menyingkir dari ambang pintu, memberi jalan bagi Zulfa, gadis dua puluh tahun itu untuk masuk ke dalam kamarnya, ia tersenyum dan menganggukan kepala pada Zulfa. Hal ini terjadi setiap hari, selama tiga bulan ini, jadi sudah tidak perlu banyak kata lagi untuk bertanya. "Sarapan sudah siap di meja makan, saya permisi." Zulfa yang membawa pakaian kotor dari dalam kamar mandi, menganggukan kepalanya. Zul hanya menjawab dengan mengangguk juga. Zul kembali menutup pi