Book 3 PART. 21

1030 Kata

Devira terus memikirkan tentang pria yang dilihatnya bersama Ika. Ia sangat yakin pernah melihat pria itu, tapi ia lupa kapan, dan di mana. "Siapa ya, apa cuma mirip dengan orang yang pernah aku kenal? Duuh, nih ingatan kenapa pakai hilang segala sih. Eeh, hilang ingatankan gila, akukan masih waras." Bunyi panggilan ponselnya mengagetkan Devira. "Mas Fahri, assalamuallaikum Mas," Devira menatap wajah tampan di layar ponselnya. "Walaikum salam, belum tidur?" "Belum, nggak bisa tidur" "Kenapa" "Lagi galau" "Galau kenapa?" "Ku merindukanmu, Mas" "Kalau rindu, bukain pintunya dong!" "Buka pintu, pintu apa?" "Pintu depan, Sayang!" "Eeh, memangnya Mas di mana?" "Di depan pintu rumahmu." "Serius?" "Nggak, aku cuma bercanda. Ya serius, Vira. Cepat buka dong, tidak kasihan aku di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN