31. Pria Berparfum

1493 Kata

Aku terbangun oleh usapan di rambutku. Kubuka mataku dan sebuah wajah dengan tatapan tajam langsung muncul dalam pandanganku. “Hei..” panggilnya pelan sambil mengelus lenganku. Wajahnya tampak lelah. Kududukkan tubuhku diatas kasur dan seketika baru sadar bahwa aku hanya memakai pakaian dalam sementara selimut yang kupakai sudah tertendang jauh di bawah kakiku. Merasa canggung oleh tatapan matanya, akupun duduk meringkuk sambil memeluk lututku. “Bagaimana wajahmu?” tanyanya sambil mengelus pipiku yang langsung membuatku meringis. “Ah..” “Biar kuambilkan es lagi.” Ucapnya sambil hendak berdiri. “Tunggu,” selaku menarik lengannya agar tidak pergi. “Tidak usah. Aku tidak apa apa. Bisakah kau menceritakan padaku sekarang? Mengapa pria itu begitu marah?” “Tidak saat ini Luce. Aku lela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN