76. Panggil Aku, Ice!

1557 Kata

Sadar sedang diamati oleh Jeanne, Ricky menjulurkan gelas kosongnya ke arah gadis yang di bayarnya untuk menemaninya malam itu. “Kau mau?” Gadis itu menggeleng. “Tidak, terima kasih Tuan.” Ricky mendengus, “Baiklah. Terserah padamu.” Ia melepaskan sabuk pistol dari dadanya dan meletakkannya diatas meja, kemudian berjalan menuju kamarnya yang ada di ujung ruangan. Pengaruh minuman yang ditenggaknya mulai mempengaruhi kesadarannya membuat langkahnya mulai terhuyung. Ia melirik ke arah Jeanne yang masih berdiri di tengah apartemen memainkan ujung roknya dengan gelisah. Dalam keadaan pandangan yang mulai kabur, pria itu seakan memang sedang menatap Red. Rambut coklat nya yang terurai memang terlihat sangat mirip. Hm… Mungkin dari belakang, ia akan lebih mirip Red, pikirnya. “Ikuti aku,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN