POV BOSS
“Kemana Red?” tanya Ada-Mae ketika aku masuk ke dalam rumah tanpa kakak nya.
Aku memang tidak banyak menceritakan masalah organisasi padanya selama ini karena tidak ingin ia terbebani. Berbeda dengan Red yang memang terlahir dari genangan darah kedua orang tuanya. Ada-Mae adalah gadis yang simpel, polos, murni. Sebisa mungkin, aku tidak ingin menodainya dengan lumuran darah yang mengikutiku.
“Red, akan tinggal beberapa hari di Markas Goto di Los Alaya,” jawabku singkat.
Ada-Mae mengerutkan keningnya, “Mengapa?”
Aku menggelengkan kepala tidak ingin membahas lebih lanjut, “Jangan khawatir. Ia akan kembali secepatnya.”
Kuhempaskan tubuhku ke atas sofa sambil menyandarkan punggungku ke belakang. Kepalaku terasa penat mengingat Red kini entah berada di mana dan sedang apa.
Aku
