“Silakan Bu Siena,” ucap Leo sambil membukakan pintu mobil untuk Siena. “Makasih,” jawab Siena mencoba untuk bersikap tetap profesional. Siena berjalan mendekati para pimpinan jajaran perusahaan yang sudah menunggunya. Dia segera membalas sapaan mereka dan mulai masuk ke lobi kantor. Leo langsung mengikut di belakang Siena, bersama dengan staf lainnya. Dia harus tetap melakukan tugasnya sebagai asisten Siena, meski dia masih kesal dan kecewa pada perubahan sikap Siena kepadanya. Leo hanya melihat Siena dari belakg. Wanita itu masih terlihat sangat cantik dengan pesona yang sangat elegan. “Apa Siena masih marah sama aku ya? Apa dia sekarang milih deket sama Axel dan melupakan misinya?” tanya Leo pada dirinya sendiri. Tanpa terasa, Siena dan Leo sudah masuk ke dalam ruang rapat. Kedua