“Kok ke sini?” tanya Siena setelah dia mengenali tempat yang dituju Axel. Axel menoleh sebentar ke Siena, lalu kembali melihat ke arah depan. “Kenapa emangnya? Apa kita perlu ganti tempat lagi?” “Gak. Gak usah.” Siena kembali memasang wajah datar. Dia yakin kalau dia akan baik-baik saja. Entah kenapa Axel malah memilih kafe rooftop yang dulu biasa mereka datangi. Tempat yang menyimpan banyak kenangan indah mereka berdua saat masih bersama. Bahkan saat dulu mereka baru putus, Siena beberapa kali datang ke tempat ini. Dan hasilnya dia selalu berurai air mata setiap kali menikmati pemandangan indah di atas sana. Seperti biasa, Axel akan memarkir mobilnya di lantai paling atas, di mana mereka hanya perlu naik lift sebentar untuk sampai di rooftop gedung ini. Sebua kafe dengan pemandang