Evan tertawa mendengar Axel datang-datang menanyakan Siena. Dia tidak menyangka, sahabatnya yang lama tidak dia temui itu malah masih menanyakan mantan pacarnya. Sungguh bukan Axel sekali. Axel terdiam. Dia tidak bereaksi apa pun. Dia ingin melihat apa yang akan dikatakan oleh Evan yang dia pikir memiliki penjelasan yang dia butuhkan. Evan kembali melihat ke arah Axel. “Kenapa masih nyari Siena. Dia itu perempuan murahan!” tegas Evan. “Apa maksudmu, Evan!” Axel tidak terima dengan apa yang dikatakan Evan. Evan kembali tersenyum lebar sambil melepas napasnya. “Aku pikir kamu tau. Bukannya dia sekarang orang kepercayaannya papamu. Bukannya dia tangan kanan papamu? Bener gak sih?” “Tangan kanan? Apa maksudnya ini?” tanya Axel dalam hati. Axel makin bingung dengan apa yang dia dengar. S