Siena tercengang dengan ide tidak masuk akal Axel. Apa yang keluar dari mulut pria itu memang selalu di luar nalar. “Vivi? Maksud kamu ... kamu mau Vivi jadi istri kamu?” tanya Siena tidak percaya dengan ide konyol yang baru saja dicetuskan oleh Axel. “Emang kenapa? Seingetku dia juga cantik kok,” jawab santai Axel sambil menyandarkan tubuhnya dan melipat kedua tangannya di depan badannya. “Kamu gila apa ya. Lagian kan kamu bilang kamu mau pernikahan bisnis. Kenapa jadi ke Vivi. Vivi itu c*m—“ Siena batal meneruskan ucapannya. Dia tidak mau Axel tahu kalau Vivi itu adik Leo. “Cuma apa? Apa kamu takut cemburu?” “Cemburu?” Axel tersenyum ke Siena. “Tapi seharusnya gak usah cemburu sih. Kan nanti kalian bisa barengan lagi. Kamu juga bakalan jadi ibu mertuanya sekaligus sahabat baiknya.