“Yang, maksud kamu dibawah tadi apa? Pengen dibuatin SPBU?” “Hah?” Mulut Lolita terbuka. Rahangnya jatuh ke bawah, efek terlalu terkejut mendengar pertanyaan Adnan. Pria yang baru saja menyusul keberadaan Lolita itu pun mengambil tempat duduk disamping istrinya. “Mau dari perusahaan mana, Yang? Biar aku mintain ke Ayah.” Adnan berbicara dengan mimik muka serius, sehingga membuat Lolita tahu, jika suaminya ini tidak sedang dalam mode bercanda. “Kap-Kapan gue minta dibuatin pom bensin?” “Loh, tadi. Katanya mulai dari nol— itu bukannya kode ya?” Plak!! Gemas, Lolita pun mendaratkan pukulan pada pundak Adnan. “Goblog!” makinya sedikit bernada. Lolita kira Adnan itu pintar, ternyata pemuda itu tak pandai dalam menafsirkan kata-kata. “Maksudnya tuh hubungan kita yang mulai dari nol! Buka