Bab 19

2975 Kata

Biantara. Pria itu berdiri tegap, berdampingan dengan seorang wanita cantik yang menggamit lengannya penuh kelembutan. Gerak keduanya tampak alami—seolah pasangan yang tengah menikmati siang tenang di restoran berkelas ini. Senyum wanita itu merekah, lembut tapi menawan. Binar matanya memancarkan kehangatan dan ketulusan yang khas dari seseorang yang sedang jatuh cinta. Cara ia menatap Biantara begitu tenang, penuh keyakinan, seperti sudah lama mengenal tiap sisi pria itu. Sementara Biantara tetap dalam wujud yang sama: dingin dan terkendali. Wajahnya nyaris tanpa ekspresi, namun sorot matanya—hitam pekat dan tajam bagai elang—tetap menuntun perhatian siapa pun yang melihatnya. Ia membiarkan tangan wanita itu menggandeng lengannya, tanpa protes, tanpa respon, hanya diam dengan wibawa k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN