Kyra menggeleng kuat-kuat. "Nggak, Bu," elak Kyra cepat, karena masih takut, dengan hal yang dibicarakan oleh sang ibu, Kyra menepis jauh-jauh dulu segala kemungkinan, yang sedang ia takutkan. "Paling juga cuma masuk angin," imbuhnya lagi, dengan perasaan yang tidak menentu. "Masa iya? Coba periksa dulu." Kali ini, Kyra mencoba untuk tertawa saja, sambil melanjutkan pekerjaannya. "Apa sih ibu nih," ucap Kyra sambil tersenyum dan mengepel lantai. "Tapi ibu serius, Kyra. Ada kan, yang alat untuk tes kehamilan. Kamu coba saja dulu." "Nanti aja, Bu. Udah ibu mandi dulu sana. Biar Kyra yang beresin sisanya." "Tapi kamu jangan terlalu capek. Harus jaga kondisi badan. Siapa tahu kan memang benar." "Iya ibu iya... Udah sekarang ibu mandi dulu aja ya? Kyra mau cepet-cepet selesaikan dulu kerj