Kyra menaikkan kakinya satu persatu ke atas tempat tidur. Lalu membaringkan tubuhnya, dengan posisi membelakangi Leon. Sementara Leon menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya pelan-pelan. Tahan. Jangan marah. Karena memang Kyra paling tidak suka bila dimarahi. Meskipun, rasanya ia sudah ingin melakukan hal itu. Karena lagi-lagi, Kyra mengabaikannya. Bukan hanya dirinya saja. Mungkin, kata-katanya pun sama tidak dianggap, kalau memang dianggap pasti Kyra akan menjawab. Bukannya malah menghindari begini. Leon pun bangkit dari posisinya berjongkok tadi dan kembali duduk pada kursi, sambil memandangi Kyra yang sedang kembali mengabaikannya. Pikiran Leon sedang pergi kemana-mana. Apa ajak saja ibunya? Mungkin neneknya? Untuk membujuk Kyra pulang. Setidaknya, mungkin Kyra mau mendengarkan