Di sebuah cafe, selepas turunnya Kyra dan Leon dari atas gondola. Kyra melirik ke arah tangannya yang berada di atas meja dan sedang digenggam oleh orang, yang nampak serius menatap layar ponsel di depannya itu. Tangan Kyra tidak dibiarkan menganggur barang sebentar saja. Tangan itu terus menerus tertaut di tangannya. Sepertinya, lelaki ini benar-benar serius terhadapnya. Tidak lagi ada keraguan dan tidak boleh lagi memiliki rasa tidak percaya, kepada orang yang ada di depannya sekarang. 'Bukannya ingin mengganggu acara bulan madumu. Tapi Papa sudah kirimkan ringkasan laporan harian, agar bisa kamu pelajari. Jadi saat pulang nanti, kamu tidak akan dikagetkan dengan pekerjaan. Oh iya ingat, pulanglah dengan calon cucu Papa jangan sampai tidak. Berjuanglah lebih keras.' Pesan yang begitu