Pada malam harinya, Dendi terlihat menatap dirinya sendiri di hadapan kaca. Sahda pun memeluk tubuh suaminya dari arah belakang, ia begitu memeluk suaminya dengan sangat erat. Dendi pun merasakan kasih sayang yang sangat amat besar, air matanya kembali menetes kala mengingat penyakit yang sewaktu-waktu dapat merenggut jiwa nya. "Mana yang sakit Mas?" Tanya Sahda. "Gak ada sayang," Jawab nya sembari tersenyum, "Kalau ada kamu di sisi Mas, rasa sakit itu akan hilang dengan sendirinya." Sahda tersenyum, lalu mengalihkan tubuhnya untuk bersandar di hadapan kaca. "Syukurlah, kalau memang gak ada." ucapnya dengan nada yang menggoda, "Sahda akan selalu di samping Mas kalau begitu, biar Mas gak ngerasain sakit. Sahda yakin, Allah akan kasih Mas kekuatan." lanjutnya. "Ada kejutan buat Mas?" "