Chapter 98. Ikhlas Menerima

1005 Kata

Keyara memandang lepas ke seluruh isi kelas. "Sebentar lagi jam istirahat, sebelum Ibu akhiri, ada yang mau bertanya?" Tidak ada satu pun anak yang mengangkat tangannya atau bertanya. "Ya, sudah kalau gitu. Kalian boleh beristirahat." Keyara mengulas senyum lembut. "Horee, makasih, Bu," jawab salah seorang murid. Keyara tak langsung kembali ke ruang guru, ia langsung meninjau proyek taman baca yang sedang dibangun. Saat ini pembangunan sudah sampai pada gazebo-gazebo dan kolam untuk air mancur. Tiba-tiba derap langkah terdengar mendekat. Keyara menoleh ke arah sumber suara. Arga berjalan pelan mendekat ke arahnya. Dari kejauhan ia sudah tersenyum. "Hai, Key." Arga tersenyum tipis. Setiap menatap wanita itu, maka selalu ada dua hal yang terlintas di pikirannya. Pertama, wanita it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN