Axel berjalan menyusuri lobi dan ia bisa melihat di depan sana sudah banyak wartawan yang berkerumun. Sorot lampu kamera tampak berkelap-kelip, sementara banyak karyawan yang tengah memegang mikrofon seakan sudah sangat siap untuk mewancarai Axel, begitu pria itu keluar dari lobi. Berbagai pertanyaan datang memberondong dan membuat Axel kewalahan harus menjawab pertanyaan yang mana. "Pak Axel, benarkah Anda berselingkuh dengan sekretaris pribadi Anda?" "Bagaimana tanggapan Anda mengenai foto-foto mesra di hotel?" "Apakah benar Baratha Group akan terguncang akibat skandal ini?" Awalnya Axel berpikir untuk tak melayani satu pun pertanyaan dan bergegas menghindari sorot lampu kamera yang terus menyasar ke arahnya. Namun, ia juga berpikir, jika ia menghindar, maka tuduhan liar itu akan s

