Chapter 99. Kenangan yang Sebaiknya Tetap di Tempatnya

1126 Kata

Langit siang tampak cerah ketika rombongan mobil berhenti di kawasan tanah lapang yang mulai ditanami pohon-pohon peneduh. Di kejauhan, sejumlah alat berat masih bekerja, menimbun tanah dan meratakan area untuk pembangunan tahap pertama proyek Green Residence. Axel turun lebih dulu dari mobil, mengenakan kemeja putih dan kacamata hitam yang menambah wibawanya. Shania melangkah tak jauh di belakang, membawa tablet dan map berisi rancangan site plan. "Di sisi timur nanti akan dibangun klaster pertama," ujar Shania sembari menunjuk arah lahan yang mulai dipasangi patok. "Kami ingin menciptakan suasana hijau alami agar penghuni merasa tenang." Axel mengangguk pelan. "Aku suka konsepnya. Sederhana tapi punya karakter. Tapi kamu yakin sistem drainasenya bisa menampung limpasan air dari perbuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN