“Iya Ibu, saya akan menjaga Anjani.” Arjuna menjawab dengan sabar permintaan sang ibu di seberang sana. Sedikit kesal sejujurnya karena baik ibu mertua dan ibu kandungnya sendiri mengkhawatirkan keadaan Anjani, seolah dirinya akan menyakiti gadis itu saja.
“Iya, Anjaninya sedang tidur, nanti saya sampaikan ke dia ya, Bu.” Berbohong sedikit tak masalah, pikir Arjuna. Pada kenyataannya, Anjani masih duduk di tepi ranjang, dengan tubuh berbalut selimut tebal untuk menutupi tubuh polosnya.
“Pokoknya kamu harus jagain Anjani, Ar. Ingat ya, bagaimana pun dia tetap cucu kesayangan Ibu.”
“Iya, Ibu, iya.” Arjuna memijat keningnya pusing. Pusing mendengar segala nasihat dari sang ibunda yang terdengar konyol.
“Kamu yang sudah lebih berpengalaman, pokoknya harus menjaga Anjani. Jangan lupa baca
