Acara empat bulanan kehamilan Fitri telah berlangsung lancar dan khidmat. Bersama Mama Sinta, Anjani menghadiri acara penting salah satu sahabatnya itu. Pengajian dan tausiyah dari Ustadzah sekitar rumah Fitri sudah rampung, dan kini para hadirin tengah menikmati hidangan yang disuguhkan oleh tuan rumah.
Anjani mencicipi hidangan yang tersedia. Entah sudah berapa kue dan jajanan pasar yang ia makan, rasanya perutnya belum juga penuh.
“Kamu belum kenyang, Nak?” tanya Sinta yang hanya menggelengkan kepala heran menyaksikan sang puteri makan begitu lahap.
“Enak-enak semua, Ma, kuenya,” jawab Anjani meraih kembali satu buah lemper di hadapannya.
“Mama yang lihat saja sudah kenyang, dari tadi kok kamu makan nggak kenyang-kenyang,” kata Sinta dengan kening berkerut memikirkan sesuatu. Tetap
