Part 72

1166 Kata

"Maaf ya Vin, karena aku kamu jadi mengabaikan pekerjaan." "Tidak apa apa sayang, itu sudah kewajiban aku, lagipula aku tidak akan tenang jika aku tetap di Jakarta sedangkan kamu tidak tahu dimana rimbanya," jawab Arvin mencium puncak kepala Azkia berkali kali. Azkia merasakan kantuk menyerangnya dan tak menunggu lama ia pun memejamkan mata dan tidur, nafas Azkia terdengar teratur. Arvin menoleh dan melihat kekasihnya itu sudah terlelap tidur, ia kemudian mengangkat tubuh Azkia dan membawanya masuk dalam kamarnya. Arvin membaringkan Azkia di atas ranjang dan kemudian menyelimutinya, ia menatap wajah sendu Azkia, masih terlihat rasa kekhawatiran di wajah kekasihnya itu. Arvin menunduk dan mengecup kening Azkia lama kemudian keluar dari kamar Azkia, bukannya masuk ke kamar Arvi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN