Aluna menutup mulutnya saat menemukan sesuatu pada ponselnya. Matanya melebar, seakan tak percaya pada apa yang dilihatnya. Dengan suara bergetar, ia bergumam, “Ada … ada yang beli.” “Benarkah?” tanya Kaivan yang bisa mendengar gumaman Aluna setelah ia menyesap kopi hitam tanpa gula miliknya. Saat ini ia dan Aluna tengah menikmati sarapan dan ia sengaja menyuruh Aluna mengecek akun online shop miliknya. Aluna mengangguk dengan wajah cerah lalu menunjukkan layar ponselnya. Kaivan pun melihatnya sekilas kemudian mengatakan, “Selamat atas pelanggan pertamamu.” Aluna tak bisa menyembunyikan rasa senangnya setelah sebelumnya memasang wajah tak percaya. Ia bahkan terus menatap layar. Sudut bibir Kaivan terangkat. Ia ikut senang melihat senyuman Aluna yang terus merekah. Andai saja Aluna ta

