POV Wulandari "Nona, ada seseorang ingin bertemu." Suara bibi membuatku yang sedang mengetik artikel menoleh ke belakang. Bibi berdiri di ambang pintu. "Siapa, Bi?" tanyaku, kembali menatap laptop di hadapanku. "Katanya, dari pengadilan agama." Deg. "A-pa?!" Jantungku mengentak kencang dan dadaku berdebar keras sekali. Pengadilan agama apa itu berarti .... Tenggorokanku terasa tercekat. Ingatanku tiba-tiba melayang ke setengah bulan lalu saat Mas Satria menghubungi via vidio call, dia tampak canggung saat berbasa-basi menanyakan keadaanku sekarang ini dan apa bisa aku pulang ke rumah untuk membicarakan hubungan kami, yang tidak ada kejelasan, katanya. Ya, memang, kuakui hubungan kami juga terasa samar, status masih menikah tapi kami bukan lagi suami istri, secara agama. Ia sudah

