POV Nina Aku mengerucutkan bibir saat melihat Om Satria melongok ke kamar mandi, ia meletakkan tiga jarinya yang dirapatkan ke bibir lalu membaliknya ke arahku, meniup dengan bibir mengerucut. Aku tertawa kecil melihat tingkahnya, dia pun tersenyum, melakukan hal itu sekali lagi dan akhirnya menutup pintu kamar mandi. Benar-benar dia, membuat hariku penuh warna dan bahagia. Aku lagi-lagi tersenyum. Tapi, masa aku harus cium dia seribu kali? Aku mengembuskan napas dan menggeleng tak percaya. Itu beneran gak, siiiiih? Bahkan hanya membayangkannya saja aku sudah capek duluan. "Melamunkan apa, Sayang?" "Eh." Aku terlonjak, tersenyum kecil lalu memandang tubuh Om Satria yang baru selesai mandi, tangannya bergerak pelan mengancingkan koko dan air yang menetes dari rambutnya membuat koko bir