"Jezebel Honesta Orlando" gumam Nelson sesaat setelah ia selesai membaca email yang dikirim oleh PA nya. Dahinya sedikit berkerut saat otaknya memikirkan nama belakang Jeze. Nelson melepas kacamata minusnya sembari bersandar pada punggung kursi kebesarannya. Saat ini sudah menunjukan pukul 23.15, tapi matanya itu masih saja terjaga di redup cahaya ruang kerjanya. Laki laki itu memejamkan matanya sejenak guna menetralisir rasa lelah yang mendera di seluruh tubuhnya. Hingga ketukan kecil dari pintu bercat coklat membuat matanya kembali terjaga. Pintu ruang kerja Nelson sedikit terbuka dan langsung menampakan sebagian kepala Sybil yang disisipkan antara kusen dan pintu. "Nel? Apa kau disini?" Tanya Sybil pelan nyaris berbisik. Nelson sedikit terkekeh sebelum beranjak dari dudu