Flora benar-benar tidak menyangka Mariana mengajukan Resign begitu saja. Wajah wanita itu juga terlihat sangat berantakan. Seolah ada beban berat yang dia tanggung. Dan ketika Flora tidak sengaja memergokinya ada di kamar mandi, Wanita itu bisa melihat bekas tamparan yang sedang coba Mariana tutupi menggunakan make up. Lirikkan mata Mariana menunjukkan rasa tidak suka. "Kenapa? menyenangkan melihat gue menderita?" Hardiknya. Padahal Flora tidak teralu peduli dan bersikap biasa saja. "Salah satu masalah terbesar lo adalah menganggap bahwa semua orang harus tahu kehidupan lo dan masalah lo. Kurang-kurangi berpikiran buruk tentang orang lain. Itu bikin lo cepet tua." Balas Flora santai sambil menghapus lipstik yang sudah memudar di bibirnya dan hendak memoleskannya dengan warna lain. Kare