Vino pagi-pagi sekali sudah sampai di depan kosnya Rosa untuk menjemput Rania, dia tidak mau Rania pergi ke kampus bersama Mirza. “Loh, Pak Vino ngapain di sini?” tanya Rosa begitu dia keluar bersama Rania untuk pergi ke kampus. Vino tidak menjawab, dia malah sibuk melepaskan helm satu lagi yang ada di belakang motornya. “Kalian janjian?” tanya Rosa pada Rania. Rania dengan cepat menjawab sambil menggelengkan kepalanya. “Nih helm,” ucap Vino menyodorkan helm pada Rania. “Untuk aku? Untuk apa? Aku sama Rosa naik angkot, gak perlu helm,” ujar Rania dengan polos. Vino turun dari motornya dan mengambil helm di tangan Rania. “Pakai cepat, kita pergi sekarang!” ucap Vino sambil memasang helm di kepala Rania dengan tiba-tiba tanpa izin lebih dulu. “Eh, Pak Vino apaan sih, kok kesannya ja

