20

219 Kata

Rania segera membuka lemari tersebut, dan, “Ya ampun, ini lemari atau tong sampah?” ucap Rania kaget melihat lemari yang berantakan di penuhi dengan debu dan kertas-kertas berceceran. "Kenapa? kamu keberatan untuk membersihkannya?" jawab Vino dengan santai yang masih duduk di kursinya sambil menatap layar laptop. "Tidak," sahut Rania singkat dan judes, dia masih kesal sama Vino karna kejadian waktu itu. Vino dan Rania bekerja dalam satu ruangan, tapi mereka tidak saling menegur satu sama lain, suasana dalam ruangan tersebut hening seperti tak ada penghuninya, hanya ada suara keyboard dari jari Vino dan suara kertas dari pekerjaan Rania. Yenni dan gengnya mencoba mencari tau apa hukuman yang di dapatkan oleh Rania, membuat mereka mengintip lewat jendela. “Sss ... jangan ribut,” ucap Y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN