15

266 Kata

Keesokan harinya, Rania pergi ke kampus, seperti biasanya, sesampainya di sana, dia hanya selonjoran menekukkan wajahnya di atas meja sambil membaca novel. Melihat mangsanya yang sudah duduk empuk di kursi belajarnya, membuat geng Yenni mencari cara agar bisa menjalankan rencana mereka dengan mulus. “Udah, kek yang tadi gua bilang aja, bilang aja dia dicariin sama Buk Maya, masalah nanti buk Maya gak ada nyariin dia, bilang saja berarti kita salah orang, di kampus ini kan ada 3 orang yang bernama Rania, jadi bilang saja berarti Rania lain yang ibu Maya Maksud,” ucap Diska mengusul pada temannya. “Boleh juga, ya sudah gua ke sana sekarang,” sahut Pita bersiap-siap segera mendekati Rania. “Buruan! Keburu masuk Pak Vino!” desak teman mereka yang lain. Pita segera datang menghampiri Rania

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN