Sepulang sekolah tanpa mengganti seragam nya ia langsung bergegas menuju rumah sakit untuk mengambil hasil lab milik Bella kemarin. Sebelumnya ia harus melewati Raffa yang terus-terusan bertanya perihal keadaan Bella, namun dengan bantuan Kena yang bisa menenangkan Raffa akhirnya ia bisa sampai disini. Di hadapan dokter Ardi. "Jadi gimana dok?" Tanya Bima dengan wajah tegang. Dokter Ardi memperlihatkan foto ronsen bagian kepala Bella dan menunjukkan satu titik di dalam otak. Nafas Bima mulai memburu dan jantungnya berdetak cukup kencang. Ia sudah tau apa ucapan dokter Ardi selanjutnya. Bayangan adik kecilnya dulu kini memenuhi rongga kepalnya, ia benar-benar tidak sanggup melihat kembali penderitaan orang yang mengidap penyakit ini. "Benjolannya memang masih sangat kecil bahka