"Halo, bagaimana?" Saska duduk di sofa dengan kaki bertumpu. Pandangannya mengarah ke luar jendela apartemen Ara dengan benda persegi di tangan menempel di telinga. ["Semua berjalan lancar, tapi wanita itu benar-benar …."] Saska terdiam sejenak. "Seperti dugaanku," ucapnya dengan memijit kecil pangkal hidungnya. ["Apa kau juga meminta Bara menyerang?"] "Hn. Kurasa dengan bantuannya, kita bisa mengikat wanita itu lebih cepat." ["Kau benar. Eh, tunggu, Anggun bilang kau akan segera menikah? Sungguh? Kau serius?"] "Minggu depan." ["Heee … minggu depan? Apa kau gila?!"] "Kau terlalu berlebihan," balas Saska dengan dengusan. ["Aku hanya tak menyangka. Kalau begitu carikan tiket untukku pulang."] "Sinting." ["Salah sendiri kau menikah dadakan. Kemarin kau mau membayar tiket bukan? Dar