Semua informasi yang baru saja disampaikan oleh orang kepercayaannya membuat wajah itu pelan-pelan semakin mengeras menunjukkan seberapa kuat emosi yang melingkupinya. Tepat setelah laporan itu selesai, yang terdengar selanjutnya adalah semua barang-barang di dekatnya yang langsung berhamburan ke lantai setelah diobrak-abrik dengan sekuat tenaga hingga bunyinya menimbulkan suara nyaring dan keras yang sangat memekakkan telinga. Tatapannya semakin menggelap dengan tubuh yang gemetar menahan seluruh amarah yang bergejolak dari dalam dadanya yang kini terasa panas dengan luapan emosi yang membabi-buta atas kegagalan permainannya. “Arghhh! Bajingannn! Brengsekkk! Kenapa Rayyan harus ikut campur?!” Teriaknya lagi menjambak rambutnya frustasi. Dia kembali membanting semua barang-barang y