Arkan sudah berada di rumah sakit. Dia langsung menggendong Thalia dan membawanya ke IGD. Thalia semakin merintih kesakitan, tanpa sadar dia terus menggenggam tangan Arkan, dan melupakan kejadian tadi di rumah Lily. Arkan mendengar ponsel Thalia beerdering, dia pamit dengan Thalia untuk mengambil ponselnya dan melihat siapa yang memanggilnya. “Aku boleh ambil ponselmu, dari tadi berdering,” pamit Arkan. “Ambil saja, angkat telfonnya,” jawab Thalia dengan menahan sakit. “Sayang, mama telfon,” ucap Arkan. “Angkat saja, tapi jangan bilang masalah yang tadi terjadi, bilang saja sama mama, tadi kamu ketemu aku di depan toilet yang berada di samping IGD, karena toilet yang dekat dengan poliklinik sedang dalam perbaikan. Pokoknya terserah kamu, cari alasannya,” ucap Thalia. “Iya,” jawab Ar